Bisikbisik.id – Duta besar perempuan pertama Australia untuk Indonesia Ms. Penny Williams PSM menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 September 2021. Pemegang gelar magister antropologi terapan dan pembangunan partisipatif yang fasih berbahasa Indonesia ini sebelumnya melakukan pertemuan dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dian Ediana Rae, untuk membahas kerja sama bilateral yang telah terjalin antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia, khususnya dengan PPATK.
Ms. Penny Williams PSM melihat hubungan antara Australia dan Indonesia sangat dekat secara historis dan sangat strategis, terutama dalam penanganan Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme. “Kerja sama yang terjalin antara Australia dan Indonesia, dalam hal kontra-terorisme, penegakan hukum, termasuk anti pencucian uang dan pendanaan terorisme telah berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi bagi kedua belah pihak, dan juga bagi kawasan Asia Pasific,” ungkapnya.
Kepala PPATK, Dian Edian Rae, menilai kunjungan yang dilakukan Dubes Australia kepada PPATK menunjukkan perhatian Pemerintah Australia terhadap peran dan kedudukan PPATK sebagai lembaga intelijen keuangan Indonesia.
Dian menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini, terutama antara Australia melalui AUSTRAC dan PPATK. “Setahu saya sudah belasan tahun kerja sama ini terjalin, terutama dalam hal penanganan pencucian uang dan pendanaan terorisme. Berbagai tindak kejahatan ekonomi lintas negara (transnational crimes), walaupun di masa pandemik ini, semakin meningkat dan dengan modus yang semakin canggih. Hal ini harus menjadi perhatian bagi PPATK dan tentunya Austrac, Australia sebagai salah satu partner handal dalam hal penegakan Rezim Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme,” jelas Dian.
Dirinya menambahkan bahwa saat ini Indonesia juga tengah mempersiapkan diri untuk penilaian Mutual Evaluation Review (MER) oleh Financial Action Task Force (FATF) untuk menjadi anggota FATF.
“Indonesia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi MER FATF yang rencananya akan diselenggarakan mulai awal bulan November 2021, dan baru-baru ini kami telah menyelenggarakan Mock Interview sebagai pemantapan diri ketika menghadapi para asesor, dan Australia banyak memberikan kontribusi” kata Regional Representative Kawasan Asia Pasific The Egmont Group ini.
Pertemuan ini membahas beberapa hal terkait kerja sama yang telah terjalin, diantaranya mengenai kelanjutan kerja sama PPATK-AUSTRAC Partnership Program (PAPP), kelanjutan kerjasama Australia dan PPATK dalam Counter Terrorism Financing Summit (CTF), penegakan hukum, serta dukungan terhadap berbagai inisiatif PPATK.


Baca juga :
PPATK dan BP2MI Sepakat Berantas Penempatan Tenaga Kerja Ilegal