Bisikbisik.id – Dengan mulai dilakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sekolah-sekolah pada wilayah PPKM level 1 – 3, maka penerapan protokol kesehatan pun harus semakin ketat dilaksanakan. Selain dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), vaksinasi menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan PTM terlaksana dengan aman. Oleh karena itu, pemberian vaksinasi kepada tenaga pendidik, pelajar dan masyarakat umum lainnya perlu dipercepat.
“Vaksinasi ini menjadi kuncinya. Yang paling penting, itu game changernya. Karena itu kita terus melakukan upaya-upaya percepatan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat konferensi pers usai meninjau pelaksanaan PTM dan vaksinasi Covid-19 di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/09/2021).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, bahwa upaya percepatan ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat. Instansi lain seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, jajaran medis dan akademisi pun turut membantu dalam pelaksanaannya. Di sisi lain, target penerima vaksinasi juga terus ditingkatkan setiap harinya.
“Ini di dalam rangka mempercepat. Jadi saya katakan sekarang kita sudah menuju kepada 2 juta [penerima vaksinasi] per hari, 2 juta lebih. Kalau selama ini baru 1 juta lebih per hari, sekarang kita sudah menuju 2 juta,” urai Wapres.
Terkait usia siswa di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD), dimana pada rentang usia tersebut anak belum dapat memperoleh vaksinasi Covid-19, Wapres menekankan diperlukan pengawasan yang lebih ketat dalam mengawal kelompok usia ini ketika PTM. Di sisi lain, izin dari orang tua juga menjadi faktor penting dalam pelaksanaan PTM ini.
“Nah, karena itu memang di SD itu kan memang sampai 12 tahun belum divaksin, karena itu memang pengawasannya agak lebih ketat karena memang belum ada vaksinnya,” ungkap Wapres.
Baca juga :
Tinjau Sekolah, Wapres Lihat Siswa Gembira Ikuti PTM Terbatas