Bisikbisik.id – Beberapa hari yang lalu tepatnya pada hari Minggu Sore (19/09/2021) pada pukul 17.33 WIB jaringan internet Telkom dan indihome mengalami gangguan. Untuk saat ini pihak Telkom telah berupaya memperbaiki kerusakan yang terjadi pada jaringan koneksi internet indihome dan Telkomsel.
“Gangguan yang terjadi kemarin malam, kami langsung melakukan perbaikan rereputing trafik sebagai alternatif jalur komunikasi yang menuju ke Batam. Terdapat penambahan kapasitas link di wilayah Indonesia mulai dari Papua, Kalimantan, Jawa. Kami mengoptimalkan gerbang international di Manado,” jelas Pujo Pramono.
Gangguan internet yang terjadi pada Telkomsel dan indihome disebabkan karena terjadinya gangguan dari sistem komunikasi kabel bawah laut Jasuka.
“Gangguan layanan Telkomsel dan Indihome terjadi karena adanya gangguan dalam sistem kabel bawah laut Jasuka (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan),” jelas Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono.
Kabel tersebut terletak pada titik 1.5 km di lepas pantai batam. Diperkiran kurang lebih pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut, hal ini dijelaskan oleh Pujo Pramono pada hari Minggu (20/09).
“Adanya gangguan yang teridentifikasi berasal dari titik 1.5 kilometer di lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut. Ditemukannya titik gangguan tersebut kami segera memberikan upaya perbaikan agar secepatnya infrastruktur dapat kembali segera berfungsi dengan normal.” jelas Pujo Purnomo (20/09).
Bersumber submarinecablemap bahwa Kabel bawah laut Jasuka miliki Telkom merupakan sebuah singkatan dari Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Kabel bawah laut Jasuka menghubungkan kebeberapa kota yang ada di Indonesia. Kota-kota tersebut antara lain Bandar Lampung, Batam, Baturaja, Dumai, Jakarta, Jambi, Medan, Palembang, Padang, Rantau Prapat, Pontianak, Sibolga, Tanjung Pakis, Tanjung Pandan, Tebing tinggi dan Bandar Bukit Tinggi.
Jaringan Kabel bawah laut Jasuka / Sumber foto :www.submarinecablemap.com
Kabel bawah laut Jasuka yang dibangun oleh Telkom dengan jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) memiliki panjang kurang lebih 10.860 km. Terdapat 17 titik pendaratan atau biasa disebut dengan (landing points). Landing points tersebar mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, hingga Pulau Kalimantan, bahkan Malaysia.
Kabel bawah laut Jasuka mulai dibangun oleh Telkom menggunakan jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKLL) pada tahun 2006. Kabel bawah laut yang berada dalam ke dalam 20 meter ini adalah kabel terpanjang di dunia loh.
Ya..hal ini dibenarkan oleh pihak Telkom bahwa Jasuka salah satu kabel laut terpanjang yang ada di dunia saat ini.
Pada saat pembangungan kabel bawah laut Jasuka, Telkom menggandeng dua perusahaan besar. Perusahaan tersebut yaitu Nokia dan Siemens Network. Kabel bawah laut Jasuka dibangun menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM).
Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). Memiliki jaringan optikal hiT 7100. Jaringan optikal hiT 7100 adalah salah satu bagian termasuk dari arsitektur liquid transport.
Dalam membangun kabel bawah laut Jasuka Telkom menggunakan arsitektur liquid transport karena dapat menghemat pengeluaran. Yang disertai dengan penggunaan teknik no dispresion compensation (DCM-Free) pada jaringan serat optik.
Kabel bawah laut Jasuka milik Telkom memiliki empat kanal 40G. Empat kanal 40G memiliki kapasitas daya tampung sebesar 16 kali lipat yang berada di jalur konvensional.
Terdapat enam kawasan pembangunan ring yang dilakukan oleh Telkom. Enam ring tersebut terletak di wilayah Ring Sumatera, Ring Jawa, Ring Kalimantan, Ring Sulawesi, Ring Maluku, Ring Bali, Ring Nusa Tenggara, Ring Kepulauan Maluku, dan Ring Papua.
Tujuan dari adanya pembangunan kabel bawah laut bertujuan untuk membangun infrastruktur. Infrastruktur ini lah yang dikemudian hari dapat digunakan untuk meningkatkan jangkauan telekomunikasi. Pada saat itu Telkom menargetkan sebesar 90 persen telekomunikasi di wilayah Indonesia terkoneksi dengan boardband.
Mengutip dari detik.com Executive General Manager Telecommunication Infrastrukture David Bangun memberikan pernyataan bahwa kabel bawah laut Jasuka memiliki peran penting untuk menghubungkan jaringan internasional. Telkom memberikan pernyataan bahwa sudah waktunya untuk meningkatkan kapasitas.
Pujo Pramono menambahkan bahwa saat ini pihak Telkom sedang memfokuskan untuk memperbaiki jaringan internet agar cepat kembali normal.
“Saat ini kami berfokus pada perbaikan, agar layanan kembali normal dan dapat digunakan oleh pelanggan,” kata Pujo Pramono.
Baca juga :
Telkom Resmi Memperkenalkan Aplikasi Mysooltan UMKM Siap Go Online