Bisikbisik.id – China kembali mengeluarkan aturan keras kepada dunia industry teknologi, game, dan dunia maya pada Senin (27/09/2021). Aturan tersebut berupa larangan anak di bawah umur 16 tahun untuk melakukan kegiatan live streaming. Pedoman keras yang dikeluarkan pekan lalu diterbitkan oleh State Council.
Aturan mengenai larangan remaja di bawah 16 tahun untuk live streaming dikarenakan China sedang menerapkan sistem otentikasi identitas elektronik di China. Kebijakan ini dilakukan agar negara dapat mengelola anak di bawah umur yang bermain game.
Selain itu pengelolaan ini dilakukan untuk meninjau konten game, pembatasan bermain game oleh anak-anak, melindungi data informasi yang berkaitan dengan anak-anak di bawah umur, dan melindungi privasi anak-anak di bawah umur.
Dalam menjalankan kebijkan ini otoritas China bekerja sama dengan operator penyedia layanan seperti live streaming, game dan media sosial untuk membatasi waktu bermain. Kemudian pembatasan uang yang dikeluarkan untuk streaming.
Tidak hanya itu saja otoritas China juga tidak memberikan ruang kepada operator untuk menerima pendaftaran remaja di bawah usia 16 tahun sebagai live streamer.
Remaja China di larang live streaming : Sumber foto : Foto oleh Soumil Kumar dari pexels
Pembatasan waktu bermain game oleh pemerintah
Pembatasan waktu bermain yang dilakukan oleh pemerintahan China memiliki tujuan. Tujuan tersebut tidak lain untuk mengurangi terjadinya kecanduan game pada anak-anak remaja.
Pemerintah membatasi remaja untuk bermain game online kurang lebih hanya diperbolehkan selama satu jam saja. Pembatasan bermain game dilakukan pada hari Jum’at, Sabtu, Minggu dan pada saat hari libur. Untuk di luar hari-hari tersebut mereka dilarang untuk bermain game.
Kemudian untuk waktu bermainnya hanya diperbolehkan mulai dari jam 8 hingga jam 9 malam dan pada hari Sabtu dan Minggu.
Untuk mengatasi adanya pelanggaran, pemerintah China mengatakan bahwa perusahaan penyedia layanan game online harus melakukan sistem verifikasi nama asli remaja. Sistem verifikasi nama asli dilakukan agar anak-anak remaja tidak menyalahgunakan identitas orang lain yang memiliki usia di atasnya.