7 Macam Tradisi Maulid Nabi di Indonesia

MYA
MYA
6 Min Read
Sumber Foto : GarryKillian / freepik.com

Bisikbisik.id – Maulid Nabi adalah perayaan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk rasa sayang dan cinta dari umat kepada Nabi. Kata maulid berasal dari bahasa Arab yang berarti kelahiran.

Banyak tradisi yang dilakukan oleh umat Islam diberbagai negara termasuk di Indonesia. Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam tanggal Hijriyah.

Umat Islam Indonesia merayakan Maulid nabi dengan bermacam cara. Bermacam perayaan itu pada dasarnya mengikuti kebiasaan dan adat istiadat daerah setempat.

Walaupun berbeda dalam bentuk perayaannya, pada dasarnya tradisi maulid bukan hanya sekedar pengingat sejarah kaum muslim. Tapi tradisi juga sebagai pengingat umat muslim pada sosok Rasulullah.

Berikut telah dirangkum beberapa macam tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang tentunya unik dan penuh makna.

1. Kirab Ampyang

Tradisi yang satu ini digelar di Desa Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah. Awalnya kegiatan ini merupakan pedia syiar agama Islam diwilayah itu. Tradisi itu dilakukan Ratu Kalinyamat dan suaminya.

Tradisi ini digelar dengan menyajikan makanan yang dihias dengan ampyan atau nasi beserta krupuk, lalu diarak keliling desa menuju ke Masjid Wali At Taqwa di tempat tersebut.

Setelah sampai di Masjid Wali, tandu yang berisi nasi bungkus serta hasil bumi yang sebelumnya diarak keliling desa didoakan oleh ulama setempat, kemudian dibagikan kepada warga setempat untuk mendapatkan berkah.

2. Muludhen

Muludhen Kerap diselenggarakan masyrakat Madura, Jawa Timur. Acara ini diisi pembacaan riwayat hidup nabi atau biasa disebut barzanji, beserta ceramah yang mengisahkan kehidupa Rasulullah.

Pada 12 Rabiul Awal, masyrakat akan berbondong-bondong pergi ke masjid untuk merayakan Maulid Agung. Tidak semua masyrakat yang pergi hanya mereka yang mempunnya kemauan dan kemampuan.

Saat Maulid Agung, para perempuan biasanya datang ke masjid atau musala dengan membawa talam yang di atasnya berisi tumpeng. Di sekeliling tumpeng tersebut dipenuhi beragam buah yang ditusuk dengan lidi dan dilekatkan kepada tumpeng. Buah-buah itu misalnya salak, apel, anggur, rambutan, jeruk, dan lainnya.

Share this Article
Leave a comment