Kab. Indramayu, Bisikbisik.id – UPTD SDN 1 Juntikedokan terletak di Jalan Carik Desa Juntikedokan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu Jawa Barat, dengan 7 ruang kelas dan 6 rombongan belajar (rombel) serta di pimpin oleh seorang Kepala Sekolah bernama Nuryono. sekitar 248 Murid (127 siswa dan 121 siswi) belajar disini, dengan jumlah guru 6 serta 1 operator sekolah. pada Sabtu 15 April 2023 pukul 08.30 WIB, SDN 1 Juntikedokan dipadati ratusan orangtua murid. penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah untuk mengambil tabungan anak-anak mereka, seyogyanya tabungan tersebut diambil menjelang tahun ajaran baru yang biasa terjadi dibulan juni dan juli. namun dikarenakan saat itu para orangtua butuh untuk biaya belanja lebaran idul fitri yang jatuh pada Sabtu 22 April 2023, maka para orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya di SDN 1 Juntikedokan tersebut mendesak pihak sekolah untuk segera memberikan uang tabungannya.


Jauh sebelumnya, keinginan para orangtua yang meminta tabungannya dibagikan telah disampaikan kepada pihak SDN 1 Juntikedokan namun tidak ada respon. tetapi setelah beberapa orangtua murid mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa (unras)/demontrasi, barulah pihak sekolah berjanji akan memberikan tabungan murid pada hari dan tanggal tersebut diatas tadi. namun pihak sekolah hanya akan memberikan setengah dari jumlah total tabungan, “iya kang, tabungan yang totalnya satu milyar milik 127 murid laki-laki dan 121 murid perempuan itu hanya dibagikan setengahnya. sisanya kata sekolah, nanti dibagikan bulan juni. kata pihak sekolah, sebagian tabungan anak-anak teman saya tesebut ada di BPR Karya Remaja yang tidak bisa diambil karena BPR itu sedang mengalami masalah. jadi para orangtua diharapkan bersabar dan dimohon jangan sampai masalah tabungan ini sampai ramai di sosial media serta dipublikasikan dimedia, alias jangan bawa-bawa wartawan” ujar teman dari wartawan media ini yang mempunyai seorang teman yang anak-anaknya bersekolah di SDN 1 Juntikedokan dan untuk sementara belum mau disebutkan namanya disini lewat pesan singkat chatting aplikasi whatsapp Hp android.


Entah apa yang dimaksud oleh pihak sekolah tentang BPR Karya Remaja yang sedang ada masalah, dan jangan sampai ramai di sosial media serta jangan dimediakan dengan membawa-bawa wartawan. setelah mendapatkan informasi yang membawa-bawa nama media tadi, wartawan media ini mendatangi pihak SDN 1 Juntikedokan pada Selasa 02 Mei 2023 untuk mengkonfirmasi. namun Kepala Sekolah Nuryono sedang tidak berada disekolah, dan hanya bertemu dengan bendahara sekolah yang bernama Hendi. dengan lugasnya Hendi menghadapi konfirmasi terkait tabungan murid kepada wartawan media ini tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan dari Kepala Sekolah Nuryono. Hendi sang Bendahara menjelaskan, bahwa tabungan para murid memang totalnya 1 miliar. hanya saja banyak orangtua yang terlebih dahulu mengambil tabungan jauh-jauh hari, padahal belum waktunyanya dibagikan. hingga pada hari itu, jumlah tabungan yang dibagikan hanya dikisaran 700 jutaan. sisanya sekitar 100 jutaan dibagikan nanti akhir tahun ajaran, sekitar bulan juni tadi. “saat itu kita bagikan sekitar 700 jutaan, sisa 100 jutaannya nanti pas akhir tahun ajaran bulan juni. memang total diangka 1 miliar, hanya saja sudah banyak orangtua murid yang mengambilnya terlebih dahulu. dan orangtua rata-rata memahami situasi dimana kami menitipkan tabungan di BPR Karya Remaja, dan memakluminya” ujar Hendi. namun saat disinggung nanti jika pas tahun ajaran baru, tabungan siswa belum juga bisa diambil dari BPR Karya Remaja tadi dan apa yang akan pihak sekolah lakukan. Hendi menjawab “ya mungkin terpaksa kami para guru patungan untuk menutupi itu, yang penting nama baik sekolah bisa terjaga. dan akan ada prioritas sekolah dibantu oleh pihak PGRI Kabupaten Indramayu” pungkasnya.
Hal yang sama disampaikan oleh kepsek Nuryono, namun Nuryono tidak pernah mendengar tentang adanya demo dari orang tua murid. “penjelasan dari bendahara pa Hendi itu betul, terus masalah orang tua akan demo ke sekolah itu saya tidak mendengar. dan sebelum pembagian tabungan itu saya mensosialisasikan dulu kepada orangtua siswa bahwa tabungan tidak bisa dibagikan secara penuh karena masih ada yg disimpan di BPR dan waktu itu saya mengimbau untuk tidak dishare dimedia sosial supaya kondusif tujuannya hanya itu. Dan orang tua siswa menyadari dan menerimanya. dan sekolah menjanjikan pada orangtua siswa akhir tahun ajaran sisanya dibagikan. bilamana BPR tidak cair maka gotong royong patungan kepsek dan guru-guru. sama dengan penjelasan dari pa Hendi. mungkin hanya itu yg bisa saya sampaikan” pungkas Nuryono Kepala SDN 1 Juntikedokan Juntinyuat Indramayu saat wartawan media ini meminta komentarnya lewat pesan singkat chatting whatsapp pada sore harinya. (Kusyadi)