Bisikbisik.id – Hardisk adalah sebuah wadah penyimpanan pada suatu perangkat komputer, dahulu hardisk kapasitas penyimpanannya kecil tapi ukuran fisiknya besar, diera moderen ini hardisk yang bisa digenggam dengan tangan bahkan bisa masuk saku celana mempunya ukuran kapasitas yang besar dari pendahulunya.
Tanpa hardisk perangkat seperti komputer, laptop, tidak akan berjalan, pasalnya sistem operasi yang diinstal pada perangkat akan tersimpan semua data sistem pada hardisk.
Ukuran hardisk bisa dibagi menjadi dua, biasa dikenal dengan kode C untuk sistem operasi dan program aplikasi, dan D untuk data seperti dokumen, video, gambar. Istilah ini disebut dengan partisi hardisk.
Seringkali kita bingung kenapa hardisk hanya menampilkan kode C saja, dan tidak ada partisian, lantas biasanya proses partisi hardisk dilakukan saat kita menginstal sistem operasi pada suatu perangkat. Lalu bagaiamana cara membuat partisi hardisk pada kasus sudah terlanjur menginstal sistem operasi tapi lupa partisi.
Hal pertama yang harus diperhatikan pada kasus diatas kenali dan cek terlebih dahulu berapa kapasitas hardisk, lalu kita tentukan dengan pembagian 50%, atau sesuai dengan keinginan.
Sebagai contoh kapasitas hardisk memiliki daya tampung 1 TB, baiknya skema partisi nya C mendapatkan 500GB, sedangkan D mendapatkan 500 GB. Atau bisa juga dengan skema C mendapatkan 300GB, dan D mendapatkan 700GB.
Jika sudah mengetahui hal tersebut, langsung ke cara berikut ini :
Baca juga :
Life hacks gagal convert zoom to mp4 Jangan Panik
1. Tekan tombol kombinasi dikeyboard, tombol WIN ( yang ada logo windows) + Huruf R, seketika akan muncul kotak dialog dipojok kiri bawah.


2. Ketikan Control Panel pada form input tersedia, lalu klik tombol OK, jendela akan dilarikan ke halaman Control Panel.
3. Setelah tampil jendela Control Panel, Pilih menu dengan nama Administraive tools.


4. Kemudian klik menu yang bernamakan Computer Management


5. Setelah itu pilih menu Storage


6. Lalu pilih Disk Management


7. Fokus ketampilan Disk 0, lihat kode C yang menampilkan keterangan nilai kapasitas hardisk, arahkan kursor ketitik tersebut lalu klik kanan pilih Shrink Volume.


8. Tunggu sampai proses berjalan dengan baik dan selesai, jika sudah selesai akan muncul kotak dialog. Pada bagian Enter the amount of space to shrink in MB, masukan nilai kapasitas yang ingin kalian partisi pada ukuran MB, contoh jika hardisk mempunya kapasitas utuh senilai 500GB, masukan volume pada hardisk semisal 250000MB. jika 250000MB dikonversikan kedalam GB hitungannya akan menjadi 250GB. Jika sudah memasukan nilai volume partisi hardisk, klik tombol Shrink.


9. Langka selanjutnya adalah mengkonfigurasi hasil shrink, jika shrink sudah selesai akan muncul kotak dengan garis tepi atas berwarna hitam tebal dengan keterangan unallocated. Fokus pada titik tersebut, klik kanan dititik itu, lalu pilih New Simple Volume.


10. Berikutnya klik Next, lalu Next lagi.


11. Tentukan kode pada hardisk, dan tentukan penamaan Assign the following drive letter bisa diisi dengan kode apapun, biasanya secara umum menggunakan kode D, karena D terkenal dari dulu dengan istilah Data.


12. Tentukan nama volume, biasanya diisi dengan nama DATA, atau Master Data, atau Data Pribadi, sesuai dengan selera, lalu klik Next.


13. Lalu tahap terakhir cukup klik tombol Finish, partisi hardisk akan muncul secara otomatis saat mengakses folder.
Cara ini dapat dilakukan jika pada kasus lupa melakukan partisi hardisk pada saat proses instalasi sistem operasi, dan cara ini berlaku pada sistem operasi berbasi windows. Tidak disarankan untuk melakukan cara ini jika posisi hardisk sudah dilakukan partisi sebelumnya.